Sejarah Awal
Persaingan dalam perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang mengancam perdamaian dunia mendorong para pemimpin "negara dunia ketiga" untuk keluar dari tekanan kekautan blok barat dan blok timur. Perang dingin yang sedang berlangsung dikhawatirkan akan memicu neokolonisme, oleh karena itu para pemimpin menyelenggarakan pertemuan pada tahun 1954 di Srilangka (Konferensi Kolombo). Pada konferensi tersebut kemudian menjadi cikal bakal Konferensi Asia-Afrika.
- Ali Sastro Amidjojo (Perdana Menteri Indonesia)
- Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
- U Nu (Perdana Menteri Myanmar)
- Mohammad Ali (Perdana Menteri Pakistan)
- Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Srilangka)
Pada konferensi Kolombo, Perdana Menteri Sastro Amidjojo menyarankan untuk diadakan pertemuan yang lebih besar yang nantinya merujuk pada Konferensi Asia-Afrika. Pada tanggaal 18 - 24 April tahun 1955 teralisasilah pertemuan yang dimaksud. Konferensi Asia Afrika diadakan pertama kali di Kota Bandung.
Peserta Konferensi Asia-Afrika :
- Indonesia
- India
- Burma
- Pakistan
- Srilangka
- Turki
- Afganistan
- Kamboja
- China
- Mesir
- Ethiopia
- Vietnam Utara
- Vietnam Selatan
- Ghana
- Irak
- Iran
- Jepang
- Yordania
- Laos
- Lebanon
- Liberia
- Libya
- Nepal
- Philipina
- Saudi Arabia
- Sudan
- Syria
- Thailand
- Yaman
Tujuan Konferensi Asia-Afrika
- Mewujudkan perdamaian dunia
- Memperjuangkan nasib di negara-negara Asia-Afrika
- Memperkuat hubungan yang solid antar negara-negara Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika di Bandung 18-24 April 1955
- Menghormati hak-hak dasar manusia, asas serta tujuan yang termuat dalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
- Mengakui persamaan suku bangsa dan persamaan semua bangsa
- Tidak melakukan intervensi urusan dalam negeri negara lain
- Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
- Tidak menggunakan peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukanya terhadap negara lain
- Tidak melakukan ancaman agresi ataupun kekuasaan terhadap iintegritas negara lain
- Menyelesaikan segala perselisihan dengan jalan damai
- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Pengaruh Konferensi-Asia Afrika
- Menjadi penengah dalam perang dingin antara blok barat dan blok timur sehingga dapat mengurangi ketegangan antara negara adidaya Amerika Serikat dan Uni Sovier
- Melahirkan Gerakan Non Blok (GNB) , gerakan ini menganggap tidak beraliansi terhadap kekuatan besar yang ada pada saat itu
Peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika
- Sebagai tuan rumah terselanggaranya KAA pertama kali yang diadakan di Bandung pada tahun 1955
- Sebagai pelaksana KAA
- Sebagai pelopor beridirnya KAA
Comments