Masa Pendudukan Jepang: Sistem Ekonomi Perang, Praktik Eksploitasi Ekonomi

Untuk mewujudkan rencana Asia Timur Raya, Jepang menerapkan peraturan baru guna mengendalikan ekonomi Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menopang usaha perang yang sedang dilakukan oleh Jepang di kawasan Asia Timur. Berikut corak kehidupan ekonomi pada masa pendudukan Jepang :

A.    Sistem Ekonomi Perang

Sistem ekonomi perang yang diterapkan di Indonesia oleh Jepang memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. menguasai dan memperoleh sumber bahan mentah terutama minyak bumi yang diperlukan untuk perang
  2. memotong suplai musuh yang bersumber dari Indonesia
Pola ekonomi perang yang diterapkan perang melaksanakan sistem setiap daerah di Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhanya sendiri dan mampu memenuhi kebutuhan perang sistem tersebut disebut autarki. 
Akibat dari sistem tersebut berdampak pada masyarakat Indonesia, yaitu terjadinya kurang pangan dan sandang. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah Jepang menganjurkan untuk membuka lahan baru yang nantinya apabila panen hasilnya wajib diserahkan kepada Jepang. Dari hasil panen yang didapat para petani hanya mendapatkan jatah 40% , sisanya diserahkan kepada Jepang. 
Hal tersebut tentunya sangat membuat masyarakat Indonesia pada masa itu sangat menderita akibat penjajahan yang dilakukakan oleh Jepang karena kesarakan dan ambisinya sehingga mengorbankan rakyat

B.    Praktik Eksploitasi Ekonomi

Pulau Jawa oleh Jepang dijadikan penyangga kebutuhan pangan akan tetapi pada kenyatakanya di Jawa terjadi kekurangan pangan akibat hasil panen digunakan untuk memasok kepentingan pangan pasukan militer. 
Jepang mengekploitasi habis-habisan produksi padi dan untuk meningkatkan hasil panen karena kebutahan yang banyak Jepang memberi inovasi kepada para petani dengan memperkenalkan teknik baru dalam menanam padi yaitu dengan sistem larik, sistem larik sendiri sampai sekarang masih digunakan oleh para petani di Indonesia.
Berbeda Keadaan di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan diekploitasi adalah minyak dan juga dipaksa untuk menghasilkan komuditas lainya yaitu perkebunan dan pertaninan, hasil penjualnya digunakan untuk membiayai perang.
Dalam bidang keuangan Jepang masih menggunakan mata uang jaman Hindia Belanda sebagai alat pembayaran resmi


Subscribe My Blog

Comments